Pada Peringatan Hari Santri 2025, Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah menggelar upacara secara serentak di empat lokasi, yaitu di Lapang Aula Mubarok Assyifa Jalancagak dan tiga lokasi kampus As-Syifa Boarding School lainnya, yang diikuti seluruh keluarga besar As-Syifa mulai dari para peserta didik, pegawai, hingga jajaran pengurus yayasan. Momen ini digelar untuk mengenang dan menegaskan kembali peran penting santri bagi bangsa.
Di Lapang Aula Mubarok, DR. K.H. Lalu Agus Pujiartha, MA., bertindak sebagai pembina upacara dan menyampaikan pesan yang sarat makna. Ia mengingatkan bahwa Hari Santri adalah momen untuk meneladani para pemuda pemberani yang memiliki prinsip jelas dan tegas.
“Para santri mampu memadukan antara prinsip keagamaan dan akidah Islam serta prinsip nasional bahkan internasional, mampu bergaul di tengah peradaban dunia,” ujar K.H. Lalu Agus Pujiartha, yang juga menekankan peran santri dalam pengakuan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Lebih lanjut, Hari Santri juga disebutnya sebagai pengingat tentang sosok pemersatu bangsa di tengah berbagai keberagaman. Dengan semangat santri, muncul ikrar-ikrar pemuda, mengingatkan pada Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 13, yang mengisahkan tentang pemuda-pemuda yang beriman.
“Ayat ini menggambarkan tentang semangat santri yang tidak pernah padam sampai yaumil akhir. Maka pada hari santri ini kita semua berikrar dan berjanji pada Allah untuk terus melanjutkan perjuangan santri dalam rangka mempertahakan kemerdekaan RI dan persatuan bangsa dari Sabang sampai Merauke, dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” tegasnya.

Mengakhiri rangkaian upacara, Ketua Dewan Pembina Yayasan As-Syifa, dr. Suleiman Omar Qush, memberikan pesan inspiratif kepada para santri. Ia menekankan agar semangat santri tidak hanya hidup pada satu hari peringatan, melainkan setiap hari.
“Anak-anakku, setiap hari adalah hari santri. Jadi selalu hidupkan semangat jiwa santri dalam keseharianmu,” pesan pak dokter —sapaan akrabnya di As-Syifa. beliau juga mendorong para murid untuk ‘menginvestasikan waktu’ mereka untuk belajar demi meraih target terbaik. “Setelah lulus dari As-Syifa bisa masuk kuliah hingga lulus dan menjadi orang besar di Indonesia, ada yang pemimpin seperti Presiden, Gubernur atau Bupati. Insyaa Allah aamiin,” harapnya.
Puncak upacara ditutup dengan pengumuman tentang pemilihan santri teladan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi para peserta didik As-Syifa Boarding School. Ada sejumlah nama santri yang masuk nominasi, dan empat diantaranya dipilih setelah lolos seleksi panjang dari segi penilaian prestasi akademik maupun tahfiz (hafalan Al-Qur’an). Faktor karakter kepemimpinan (leadership) juga menjadi pertimbangan.