650 Orang Jamaah Meriahkan Pesantren Ummahat As-Syifa Ke-19

Pesantren Ummahat scaled

Departemen Ummahat As-Syifa menggelar kegiatan Pesantren Ummahat ke-19 di Awning Erdogan kampus LTIQ As-Syifa, Jalancagak, Subang. Nampak hadir Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, S.Si., MM. beserta sang istri, Kepala Desa Tambakmekar, Dede Ruhendi, Ketua Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah Dr. K.H. Lalu Agus Pujiartha, M.A., dan Kepala Divisi Dakwah, Sosial dan Kesehatan, Hj. Lulu Ludiawaty, S.Psi.,M.M., dan Manager Departemen Ummahat, Sri Wahyuningsih, S.I.P. Panitia juga menghadirkan ragam pembahasan mulai dari materi kesehatan hingga materi kajian umum yang disampaikan oleh 4 pemateri yang merupakan tokoh-tokoh masyarakat, da’i dan praktisi di bidangnya.

Agenda rutin tahunan di bulan Ramadhan ini diselenggarakan selama dua hari pada Sabtu dan Ahad ini (25-26/03) dalam rangka menyemarakkan kegiatan di bulan Ramadhan serta mempererat tali silaturahim antarjamaah kaum ibu majelis taklim di kecamatan Jalancagak. Ada sekitar 650 orang jamaah majelis taklim yang berasal dari tujuh desa yang ikut serta dalam kegiatan ini.

Wabup Subang menyampaikan apresiasinya kepada As-Syifa yang telah menghadirkan kegiatan Pesantren Ummahat ini.

“Luar biasa ya, ada sekitar enam ratusan peserta yang semangat menghadiri kegiatan mengaji ini dari pagi hingga siang di momen puasa Ramadhan. Semoga kegiatan ini tetap terlaksana di tahun-tahun berikutnya dengan lebih meriah dan tentunya lebih banyak kebermanfaatan yang dapat dirasakan masyarakat Jalancagak khususnya, dan warga Subang pada umumnya.” Ungkapnya.

Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata hanya di angka 250 orang peserta. Ustadzah Sri Wahyuningsih menjelaskan bertambahnya peserta ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya sudah meredanya kasus Covid-19 dan lokasi kegiatan yang dilakukan secara outdoor, sehingga memiliki keleluasaan ruang.

“Selain itu, yang menarik di Pesantren Ummahat ke-19 ini adalah dari pembicaranya yang lebih banyak bisa berbahasa sunda, karena kan banyaknya ibu-ibu masyrakat sini. Walaupun pasti jamaah mengerti dalam penyampaian yang berhasa Indoensia, namun jika menggunakan bahasa daerah akan terasa lebih akrab dan terbangun suasananya.” terangnya.

img

Kemudian, disediakan juga layanan cek kesehatan on the spot bagi jamaah yang ingin memeriksa golongan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol yang dilayani langsung oleh tenaga kesehatan dari Klinik As-Syifa Medika, serta dimeriahkan dengan berbagai hadiah doorprize bagi peserta.

Salah seorang peserta dari Majelis Taklim Nurul Iman Tambakan, Ida Nuhaeda mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. Ini merupakan tahun keempatnya mengikuti pesantren ummahat di As-Syifa walaupun sempat terjeda akibat adanya pendemi Covid-19.

“Alhamdulillah yang saya rasakan lebih meriah ya, ada layanan kesehatan barusan juga saya udah ikut cek, hadiahnya juga lebih banyak alhamdulillah seneng dan bersyukur bisa berkesempatan kesini lagi. Materi-materi yang berbeda insyaa Allah jadi bekal, jadi pengalaman dan jadi ilmu buat saya. Jangan pernah berhenti ya, kami masyarakat butuh kegiatan yang seperti ini untuk terus belajar.” ungkap ibu rumah tangga ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *