Mengajar itu Membahagiakan *

Setiap kali saya bertemu dengan murid-murid di sekolah, saya merasakan selalu ada energi, gairah dan semangat hidup yang baru. Saat menatap wajah-wajah mereka yang terlihat di mata saya adalah calon-calon pemimpin besar bagi ummat dan bangsa ini. Di sinilah saya selalu mendapatkan semangat untuk memberikan yang terbaik kepada mereka, yaitu pada saat saya mengajar.

IMG_20160314_075553

gb. Bahagiakan murid sebelum belajar

Saya jadi ingat dengan Sabda Rosululloh SAW tentang lima golongan manusia, yaitu :

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)

“Nabi Saw bersabda : Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).

Bahkan dalam hadits yang lain disebutkan “Jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak”. Dalam hadis Nabi yang lain: “Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada”. (H.R Abu Daud dan Turmizi).

Bagi saya mengajar bukan hanya sebuah hobi tetapi lebih dari itu, mengajar adalah membangun sebuah peradaban. Oleh karena itu di saat saya sedang mengajar yang tergambar adalah mempersiapkan orang-orang yang kelak akan membawa kebaikan dan kecemerlangan bagi bangsa dan agama ini. Inilah yang saya sebut peradaban, di mana bangsa ini kelak akan meraih kecemerlangan dan kejayaan, dan pemimpin-pemimpin bangsa ini adalah mereka yang sekarang sedang saya ajar. Merekalah pemimpin-pemimpin yang memiliki hubungan baik dengan Tuhannya (iman dan taqwa) juga memiliki hubungan baik dengan masyarakat (muamalat).

Bicara tentang mengajar, ternyata jika kita merunut lagi pendapat para ulama terdahulu, misalkan saja Al-Ghozali, menurut beliau menjadi seorang guru merupakan maslikhul kabir. Bahkan bisa dikatakan di lain sisi, guru memiliki jasa lebih dibandingkan dengan orang tuanya. Hal ini lantaran kedua orang tua menyelamatkan anaknya dari godaan dunia, sedangkan guru menyelamatkan dari sengatan api neraka. Kedudukan guru dalam pendidikan Islam adalah orang yang memikul tanggungjawab dalam proses membimbing.

Selain sebagai pembimbing dan pemberi arah dalam pendidikan, guru juga berfungsi sebagai motivator sekaligus fasilitator dalam proses belajar mengajar, yaitu dalam mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada pada diri seorang murid, agar ia dapat terhindar dari kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.

Hal inilah yang selalu membuat saya bersemangat saat bertemu dengan murid-murid di sekolah, bahkan saat sedang membutuhkan inspirasi maka salah satu cara untuk mendapatkan inspirasi yang saya butuhkan adalah dengan bertemu mereka di sekolah. ‘Alaa kulli haal … Alhamdulillah (segala puji bagi Alloh) mengajar adalah salah satu hal yang selalu membuat saya bahagia.

Bagaimana dengan Anda ? …

 

(imam_ns)

—————

* penulis adalah Guru di SMPIT As Syifa

Dikutip dari : http://hepiberbagi.blogspot.co.id/2016/04/mengajar-itu-membahagiakan-1.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *