Berawal dari ketidak mauan

Awal cerita, kenapa saya terlempar, terhempas dan akhirnya terdampar dimuara LTIQ As-Syifa Al-Khoeriyyah

Dulu waktu usiaku sekitar 18 tahun lebih, ya… bisa dibilang hampir 19 tahunlah. Lebih tepatnya saya masuk kelas XII SMK, Smk tercinta yang terkenal dengan SMK Candiolo. Serem juga sih dengernya, kayak setan aja julukannya, hehehe….

Dulu saya sekolah di SMK Muhammadiyah Kedugwuni, bertempat di Jawa Tengah kab. Pekalongan kecamatan Kedungwuni. Nah disitulah saya sekolah, SMK tempatku sekolah itu berangkatnya siang, masuk jam 13.00 pulang jam 17.30 kadang sampe magrib, inilah asal muasal kenapa SMK Muh Kdw mendapat julukan SMK Candiolo.

Kembali ke cerita ya…..

 

Kita lanjutin lagi.

Waktu itu selesai saya mengaji, guru ngaji saya (Ustadz) menawari saya untuk maasuk LTIQ As-Syifa

Begini ceritanya.

Ustadz: kamu habis dari smk mau kemana?

Saya : Pinginnya sih nyantren atau kuliah mas.

Ustadz : mau kemana?

Saya : kalau masuk pesantren Al-Muttaqin jepara gimana mas?

Ustadz : bagus, kamu mau ga ngafal qur’an di subang?

Saya : Ga mau ah… pusing mas ngafal

Ustadz : terus mau kemana?

Saya : belum tahu

Begitulah awal pembicaraan kami mengenai LTIQ As-Syifa,

Hingga waktu demi waktu silih berganti, tidak terasa Ujin Nasioanal atau yang biasa disebut dengan UN yang konon katanya sangat menakutkan dan meresahkan guru, orangtua dan tidak ketinggalan para murid juga banyak yang stress duluan sebelum berperang. Ujianpun terlampaui dengan susah payah menyelesaikan segala bentuk pertanyaan-pertanyaan, Alhamdulillah berkat kehendak Allah dan kerja keras para guru yang selalu membimbing kami dengan seangatnya, sayapun lulus tanpa hambatan. (asyiikkkk)……

Waktu kosongpun terasa menjadi lebih banyak, karena dulu ada waktu yang dipake buat sekolah sekarang sudah tidak ada, hari-hari aku jalani dengan berkumpul, main kesana kemari dengan temen-temen seperjuangan, Hingga tiba waktu itu dimana saat semua teman-teman sudah menentukan tujuan mereka masing-masing, banyak yang menawarkan untuk kuliah bersama, kerja bersama dan lain sebagainya, namun jawabanku dengan PeDenya aku menjawab kamu duluan ajalah, saya nanti aja.

Waktu terus berlalu hingga Akhirnya Allah memberikan jawaban atas kebimbangan saya akan kemana setelah lulus, akhirnya sayapun menghubungi ustadz saya dan menanyakan perihl pesantren disubang tersebut.

Kali ini perbincangan kami hanya melalui sms

Saya : Assalamu’alaikum, mas pesantren yang di Subang pendaftaran paling lambat kapan mas?

Ustadz : wa’alaikumussalam, ente mau kesana …..?

Saya : Insya Allah mas.

Ustadz : siapkan semua berkas-berkasnya, hari jum’at semua berkas dikirim ke alamat ini Jl. Raya Subang-Bandung KM.12 dusun Patrol desa Tambakmekar Kec. Jalancagak Kab. Subang Jawa Barat 41281 po box 2000

Saya : Insya Allah mas.

Singkat cerita, akhirnya berkas-berkas saya kirim kecuali ijazah asli, karena saya dilarang oleh guru saya untuk mengeposkan ijazah tersebut, katanya nanti kalau ga nyampai atau hilang gimana? Dan akhirnya dapat pengumuman untuk ikut tes masuk di LTIQ As-Syifa, jadwal tesnya hari senin, rencana berangkat dari tempat tercinta hari ahad biar ahad sore sudah sampai atau senin pagi bisa ikut tes, ternyata Allah berkehendak lain yang mengakibatkan saya dengan ustadz saya berangkat ke subang hari senin pagi dan akhirnya saya terlambat, karena saya baru menginjakkan kaki di bumi As-Syifa sekitar jam 17.00 atau jam lima sore, dan dari situlah awal perjalanan saya di LTIQ As-Syifa.
LTIQ  As-Syifa Is The Best

Diterbitkan oleh : Mulyono 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *